Panutan dalam Hidupku

Sudah menjadi rahasia umum jika seorang kakek sangat menyayangi cucunya, contoh terbesarnya ialah kakekku.  Entah sejak kapan aku menyadari bahwa kakek sangat menyayangiku, seperti sebaliknya. Aku menyayanginya.

Aku mengenalnya sejak aku masih kecil. Kebetulan aku tinggal serumah dengan kakekku. Sejak kecil kakek pulalah yang mengurusku di samping kedua orang tuaku sendiri. Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama kakek dikarenakan kedua orang tuaku yang sibuk bekerja.

Kakekku lahir dan dibesarkan di Ciamis, Jawa Barat.Tidak bisa dipungkiri bahwa kakekku sangat fasih berbahasa sunda. Walaupun kesehariannya memakai Bahasa Indonesia, tidak jarang kakek memakai bahasa sunda.

Kakekku orang yang baik hati, pintar memasak juga pintar berpidato. Ia pintar berpidato dikarenakan beliau merupakan mantan kepala sekolah menengah pertama juga sekaligus seorang guru. Selain itu kakek juga beberapa kali menjabat sebagai ketua rukun warga di area lingkungan rumahku. Karena sering hadir atau tampil di hadapan orang banyak, mungkin kepandaian kakek dalam berbicara tidak dapat dipungkiri lagi.

Kakek merupakan sosok yang sangat berarti bagiku. Bisa dibilang ia merupakan sosok panutan dalam hidupku. Sifatnya yang rajin, bertanggung jawab juga tidak pernah menyerah jika melakukan sesuatu merupakan sifat yang paling aku senangi darinya.

“Belajar yang rajin, jangan males-males. Harus jadi orang sukses biar bisa nyenengin orang tua.” Itulah kalimat yang terucap dari mulut kakekku yang selalu kuingat. Ucapan itu terasa terus terngiang-ngiang di benakku agar aku menjadi pribadi yang rajin.

Kakek selalu menasihatiku agar rajin belajar juga berbakti kepada kedua orang tuaku. Ia tidak pernah lelah untuk selalu menasihatiku dan kakakku setiap hari. Jika aku melakukan kesalahan atau menurutnya salah, ia selalu memberitahuku dengan cara yang baik. Tidak pernah membentakku.

Kakek tidak pernah lelah mengajariku jika ada tugas ataupun pekerjaan sekolah. Sewaktu masih duduk di sekolah dasar, aku suka bertanya kepada kakek. Dengan sabar kakek mengajariku dan membantu mengerjakan tugas maupun pekerjaan sekolahku.

Kakekku juga merupakan orang nomor satu yang selalu ingin melihat hasil rapotku dan mengetahui berapa rangkingku. Jika aku juara kelas, ia tidak pernah absen untuk melebihkan uang jajanku. Ia tidak pernah pelit untuk memberiku hadiah-hadiah jika nilai ulanganku bagus atau aku mendapat prestasi di sekolah.

Kakek sangat suka berolahraga pagi di lingkungan sekitar rumahku. Selalu bangun pukul 3 lalu sarapan dan memasak air untuk cucu-cucunya mandi untuk berangkat ke sekolah. Setelah sholat shubuh, biasanya ia sudah lari berkeliling untuk olahraga dan menghirup udara segar.

Kebiasaan kakek ini sudah berlangsung sejak aku kecil. Tak heran mengapa di usianya yang tak lagi muda, fisik kakek masih sehat dan bugar. Masih suka berpergian ke sana ke mari, entah ke puskesmas untuk kontrol ke dokter ataupun pergi ke masjid setiap hari.

Kakek suka mengajariku bagaimana cara melakukan pekerjaan rumah yang benar. Kakek pandai memasak dan mengurus rumah. Jika ada acara keluarga maupun kumpul bersama keluarga besar di rumah, kakek tidak lupa membuat pepecak ikan yang digemari olehku dan juga seluruh keluargaku.

Sambal buatan kakekku juga enak. Sampai sekarang belum ada sambal yang bisa menyaingi rasa enak sambal buatan kakekku. Selain pepecak ikan, banyak juga masakan buatan kakekku yang sangat aku gemari.

Sampai sekarang ini fisik kakekku masih sehat dan aku harap akan begitu seterusnya. Aku berharap semoga kakek selalu sehat dan dijauhkan dari berbagai macam marabahaya. Aku juga selalu berdoa agar kakek selalu bahagia. Sebagai cucu, aku harus bisa membahagiakan kakekku. Aku akan menunjukkan prestasi-prestasiku lainnya di bidang lain.Aku tidak ingin mengecewakannya sedikitpun. Karena aku  ingin membuatnya bangga.

Terima kasih Kakek, atas semua nasihat-nasihat yang telah Kakek berikan kepadaku. Terima kasih telah menjadi panutan yang terbaik dalam hidupku. Semoga kelak aku bisa menjadi pribadi yang tangguh juga selalu bertanggung jawab seperti Kakek.