Setelah 30 hari
menjalankan ibadah di bulan yang suci, tibalah saat dimana ada yang disebut
Hari Kemenangan atau yang biasa disebut Hari Lebaran. Suasana lebaran identik
dengan semua yang serba baru, termasuk baju baru saat lebaran. Di Indonesia
sendiri, tradisi memakai baju baru saat lebaran sudah menjadi kebiasaan yang
sulit untuk dihindari masyarakat.
Tradisi baju baru saat Lebaran tertulis dalam buku Sejarah
Nasional Indonesia karya Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.
Di buku itu, ditulis tradisi beli baju baru saat Lebaran sudah dimulai tahun
1596 di Banten. (Dilansir dari loop.co.id).
Kebanyakan orang mengatakan bahwa membeli baju baru kala menyambut lebaran itu merupakan tradisi yang tidak boleh dilewatkan ketika memasuki hari raya Idul Fitri. Namun, tidak semua orang membeli baju lebaran di toko ataupun di pasar seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Ika Susila, seorang ibu rumah tangga mengatakan bahwa ia mendapat baju baru saat lebaran ketika ia kecil ialah karena dijahit oleh ibunya sendiri. “Zaman dulu mah belum banyak mall, jadi paling beli bahannya di pasar terus nanti baju barunya dijahitin sama ibu saya,” ucap Ika.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa membeli baju baru kala menyambut lebaran itu merupakan tradisi yang tidak boleh dilewatkan ketika memasuki hari raya Idul Fitri. Namun, tidak semua orang membeli baju lebaran di toko ataupun di pasar seperti kebanyakan orang pada umumnya.
Ika Susila, seorang ibu rumah tangga mengatakan bahwa ia mendapat baju baru saat lebaran ketika ia kecil ialah karena dijahit oleh ibunya sendiri. “Zaman dulu mah belum banyak mall, jadi paling beli bahannya di pasar terus nanti baju barunya dijahitin sama ibu saya,” ucap Ika.
Sebenarnya, baju baru saat lebaran bukan suatu keharusan atau kewajiban
yang harus dijalani. Di dalam hadist hanya disebutkan bahwa saat lebaran tiba, alangkah
lebih baik kita mengenakan pakaian terbaik yang kita punya. (Dilansir dari blog.blanja.com).
Pakaian terbaik bukan berarti pakaian yang harus baru. Tidak baru pun sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, masyarakat Indonesia umumnya berpendapat bahwa baju baru saat lebaran sudah menjadi tradisi yang turun-menurun dan secara tidak sadar sudah menjadi suatu kebudayaan tersendiri.
Pakaian terbaik bukan berarti pakaian yang harus baru. Tidak baru pun sebenarnya tidak menjadi masalah. Namun, masyarakat Indonesia umumnya berpendapat bahwa baju baru saat lebaran sudah menjadi tradisi yang turun-menurun dan secara tidak sadar sudah menjadi suatu kebudayaan tersendiri.
Memiliki baju baru saat lebaran juga merupakan salah satu penyemangat
kita dalam menjalankan 30 hari ibadah di bulan Ramadan. “Positifnya
ya karena mungkin baju baru saat lebaran jadi bikin kita tambah semangat
puasanya sampe maghrib, rajin salatnya juga,” ujar Livia
Fitrianti, salah satu mahasiswi Politeknik Negeri Jakarta.
Komentar
Posting Komentar